Kamis, 22 Oktober 2020

Walaupun Pandemi, Pemberdayaan Petani Tak Pernah Berhenti

 

      Desa Poncosari merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di bagian barat daya dari Kota Bantul. Termasuk desa agraris dengan mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah sebagai petani. Produk unggulan desa berupa hasil pertanian yang dapat menopang kehidupan warganya. Sebagai penunjang keberlanjutan kegiatan pertanian di Desa Poncosari, salah satunya dengan pemeliharaan rutin jaringan irigasi tersier yang secara langsung berada di dekat areal sawah dan sebagaian besar masih merupakan saluran irigasi sederhana (belum ada bangket). Walaupun demikian semangat petani untuk memelihara saluran tersebut masih tinggi apalagi adanya dukungan dan kepedulian dari Pemerintah Desa Poncosari terhadap petani dengan adanya alokasi anggaran Dana Desa melaui Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).

Program rutin Pemerintah Desa Poncosari tersebut dilaksanakan semenjak adanya kebijakan Kementerian Desa PDTT terkait Program Padat Karya Tunai Desa tahun 2018 sehingga mampu mendorong dan meningkatkan  semangat petani dalam melakukan kegiatan budidaya pertanian khususnya tanaman pangan serta memberikan kemanfaatan bagi petani. Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2020 (Permendesa PDTT No 07 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020) dalam rangka penanganan dampak Pandemi Covid 19.

Dalam Tahun Anggaran 2020 ini pada awalnya kegiatan tersebut direncanakan di 10 titik lokasi yang tersebar di wilayah Desa Poncosari, namun dengan adanya refokusing anggaran Dana Desa untuk penanganan dampak Pandemi Covid 19 melalui penyaluran BLT DD tahap 1 sampai 6 maka pelaksanaan PKTD dilaksanakan di 4 titik (bulak persawahan) yaitu Sambeng 1, Krajan, Bayuran, dan Ngentak. Adapun anggaran untuk kegiatan PKTD ini mencapai Rp. 36.950.000,00. Tahap pertama dilaksanakan pada bulan Juli/Agustus 2020 di 3 lokasi yaitu bulak Sambeng 1, Bayuran, dan Krajan dengan melibatkan 45 orang. Adapun luas lahan pertanian yang nantinya menikmati lancarnya air irigasi tersebut mencapai sekitar 45 ha. Kegiatan tahap kedua akan dilanjutkan pada akhir Oktober 2020 di wilayah bulak Dusun Ngentak Poncosari Srandakan yang akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian sekitar 15 ha dan melibatkan tenaga kerja 15 orang.

“Kegiatan pemberdayaan petani dengan pola padat karya tunai desa telah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan akan dianggarkan tiap tahunnya sebagai wujud kepedulian Pemerintah Desa Poncosari terhadap petani dalam mendorong kegiatan budidaya pertanian khususnya tanaman pangan sehingga akan terwujud ketahanan pangan yang berkelanjutan di wilayah Desa Poncosari”, demikian diungkapkan H. Supriyanto, SE, S.Pt selaku Lurah dan Sukijan  selaku Kasi Kesejahteraan Desa Poncosari.

Dengan adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah Desa, TPK dan petani (dalam wadah P3A) maka pelaksanaan kegiatan pemeliharaan saluran irigasi tersier (angkat waled/ susuk kalen) tersebut dapat berjalan dengan lancar. Selain itu peserta kegiatan padat karya tunai merasa senang dan bahagia karena mendapat tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bagi keluarga serta air irigasi dapat mengalir lebih lancar sampai lahan pertaniannya. Semoga program rutin tahunan Pemerintah Desa Poncosari ini dapat meningkatkan semangat petani dalam budidaya pertanian menuju ketahanan pangan berkelanjutan di wilayah Desa Poncosari.

Agus Yunarto, SP, PLD Desa Poncosari, Trimurti, Kec. Srandakan

1 komentar:

  1. terima kasih mas agus yunarto, semangat memberdayakan petani walaupun masa pandemi ternyata tetap semangat

    BalasHapus

PKTD Untuk Kegiatan Kebun Buah Desa

                   Sesuai dengan kebijakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam penggunaan Dana Desa tahun ...