Sesuai dengan kebijakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam penggunaan Dana Desa tahun 2021, yakni: Pengembangan Sektor Prioritas maka Pemerintah Kalurahan Sumberagung Kapanewon Jetis Bantul mengalokasikan dana desanya untuk kegiatan pengembangan Kebun Buah Desa. Hal ini juga selaras dengan kebijakan Bupati Bantul dalam memprioritas penggunaan APBD Kabupaten Bantul untuk sektor industri, pertanian, dan pariwisata. Dalam APBKal Kalurahan Sumberagung tahun 2021, kegiatan Pengembangan Kebun buah Desa ini merupakan alokasi dana desa untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Bentuk kegiatan berupa
penebangan pohon tidak produktif, pembersihan lahan (land clearing), pembuatan
greenhose bambu untuk tanaman anggur, penataan kolam, saluran drainase, dan
penanaman pohon buah unggulan. Varietas tanaman yang dikembangkan adalah
klengkeng New Kristal yang memiliki produktifitas tinggi, apokat Markus yang
sangat adaptatif di dataran rendah, pisang cavendis yang ukuran buahnya pas
untuk disajikan sebagai buah meja, dan berbagai varietas anggur yang juga sudah
adaptasi di Bantul.
Rencana pengelolaan kebun buah
ini kedepannya akan dikembangkan sebagai agrowisata sekaligus eduwisata
pertanian dan dipadukan dengan kuliner tradisional. Untuk mewujudkan rencana
tersebut kebutuhan pendanaannya dianggarkan dalam APBKal dilakukan secara
bertahap. Dalam RKP 2022 akan dimasukan kegiatan untuk mewujudkan sarana
pendukung kuliner.
Kegiatan PKTD tahun-tahun
sebelumnya berupa kegiatan pembersihan badan jalan, pembersihan selokan,
semacam kerja bakti gotong royong tetapi dibayar. Yang penting ada SPJ dan
bukti pendukung maka beres…
“Kegiatan semacam ini oleh pemerintah kalurahan dipandang tidak
memberi dampak jangka panjang. Bahkan ada penilaian hanya sekedar memenuhi
ketentuan regulasi, memenuhi kewajiban saja, “ jelas pak Agus Ulu-ulu Kalurahan
Sumberagung. Agar PKTD memiliki dampak berkelanjutan, ujarnya lebih lanjut,
maka kegiatannya di tahun 2021 dan tahun mendatang dimanfaatkan untuk
pengembangan kebun buah dan kegiatan produktif lainnya. “Ada lahan seluas tujuh
ribu meter persegi yang selama ini menjadi lahan tidur, tidak termanfaatkan,”
tuturnya.
Untuk mengembangkan potensi dan
sumber daya yang dimiliki desa agar mampu meningkatkan kesejahteraan warganya memang
perlu terobosan inovasi dan visi seorang pemimpin. Visi sebagai kompas penunjuk
arah kebijakan sekaligus menjadi passion bersama. Tetapi sayangnya hal tersebut
tidak dimiliki desa… (AT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar