Pengolahan Hasil Pertanian Produk Unggulan dengan Inovasi Teknologi
Kabupaten
Bantul menjadi salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih
memiliki lahan pertanian luas, meski di beberapa kapanewon yang berdekatan
dengan kota Yogyakarta mulai tergerus untuk pemukiman warga. Sebagian besar
warga Bantul masih menggantungkan
hidupnya di bidang pertanian sebagai sumber penghidupan. Beberapa jenis
komoditas seperti pisang, jagung, kelapa, mlinjo, dihasilkan oleh sebagian
besar wilayah. Namun Bantul belum memiliki ikon produk pertanian yang menjadi
ciri khasnya.
Dulu Bantul memiliki ciri khas
produk makanan yang identik dengan nama Bantul, yakni geplak.
Tetapi kini popularitasnya sudah tergantikan oleh berbagai jenis makanan lain yang lebih digemari masyarakat, khususnya kaum milenial. Dalam
upaya menemukan produk makanan olahan unggulan berbahan baku lokal maka Dinas
PPKBPMD Bantul mengagendakan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dengan
thema ‘Pelatihan Ketrampilan Pengolahan Hasil Pertanian Berbasisi Teknologi
Tepat Guna’. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal di Kalurahan Argorejo Kapanewon Sedayu dan
Kalurahan Wijirejo Kapanewon Pandak dengan peserta sejumlah 30 orang dari
anggota UP2KPKK desa. Karena sifat pelatihan adalah pemberian ketrampilan bagi
peserta maka metode pelatihan langsung praktek, narasumber diambilkan dari
praktisi pengusaha yang menekuni usaha dibidang pengolahan produk makanan tersebut.
Untuk
Kalurahan Argorejo materi pelatihannya adalah pengolahan produk pertanian
pisang dan kelapa menjadi berbagai macam makanan olahan. Selama ini Kalurahan
Argorejo memiliki hasil pertanian pisang yang melimpah tetapi penjualannya
belum dalam bentuk makanan olahan. Sehingga tidak punya nilai ekonomi tinggi
dan terkadang tidak bisa terserap oleh pasar, karena sifat pisang yang mudah busuk. Maka dalam upaya meningkatkan
daya jual dan memaksimalkan daya saing produk
pertanian perlu dilakukan pengolahan yang memiliki daya tarik bagi konsumen.
Peserta
sangat tertarik karena cara pengolahan yang dilakukan oleh narasumber merupakan
suatu hal yang baru dan juga inovatif meski peralatan yang digunakan sangat
biasa. Peserta dapat meniru dan mereplikasi kegiatan ini secara kelompok.
Sedang
untuk Kalurahan Wijirejo materi pelatihan adalah pengolahan produk pertanian
mlinjo menjadi emping mlinjo. Jika selama ini emping mlinjo identik dengan
meningkatnya asam urat bagi orang yang
mengkonsumsi maka dalam pelatihan ini peserta dikenalkan cara menetralisir zat
purin dalam mlinjo sehingga konsumen nantinya tidak perlu takut lagi
mengkonsumsi emping mlinjo. Bahan yang digunakan sebagai ramuan yang dapat
menetralisir sat purin dalam mlinjo ternyata mudah didapat dari sekitar kita.
Ramuan ini sekaligus juga sebagai variasi rasa dan pewarna alami emping mlinjo
sehingga produk menjadi warna warni sebagai daya tarik konsumen.
Membuat
inovasi produk itu sesuatu yang membutuhkan kesungguhan, tetapi bagaimana
produk itu bisa dibeli konsumen membutuhkan perjuangan dan kerja serius. Maka materi
pelatihan juga dilengkapi tentang Manajemen Pemasaran dan Kiat Merebut Hati
Konsumen. Semoga Bantul punya ikon baru produk unggulan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar