Selasa, 20 April 2021

Pengolahan Hasil Pertanian Produk Unggulan dengan Inovasi Teknologi

 Pengolahan Hasil Pertanian Produk Unggulan dengan Inovasi Teknologi

                Kabupaten Bantul menjadi salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih memiliki lahan pertanian luas, meski di beberapa kapanewon yang berdekatan dengan kota Yogyakarta mulai tergerus untuk pemukiman warga. Sebagian besar warga Bantul  masih menggantungkan hidupnya di bidang pertanian sebagai sumber penghidupan. Beberapa jenis komoditas seperti pisang, jagung, kelapa, mlinjo, dihasilkan oleh sebagian besar wilayah. Namun Bantul belum memiliki ikon produk pertanian yang menjadi ciri khasnya.

                Dulu Bantul memiliki ciri khas produk makanan  yang  identik dengan nama Bantul, yakni geplak. Tetapi kini popularitasnya sudah tergantikan oleh berbagai jenis makanan  lain yang lebih digemari  masyarakat, khususnya kaum milenial. Dalam upaya menemukan produk makanan olahan unggulan berbahan baku lokal maka Dinas PPKBPMD Bantul mengagendakan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dengan thema ‘Pelatihan Ketrampilan Pengolahan Hasil Pertanian Berbasisi Teknologi Tepat Guna’. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal  di Kalurahan Argorejo Kapanewon Sedayu dan Kalurahan Wijirejo Kapanewon Pandak dengan peserta sejumlah 30 orang dari anggota UP2KPKK desa. Karena sifat pelatihan adalah pemberian ketrampilan bagi peserta maka metode pelatihan langsung praktek, narasumber diambilkan dari praktisi pengusaha yang menekuni usaha dibidang pengolahan produk makanan tersebut.

                Untuk Kalurahan Argorejo materi pelatihannya adalah pengolahan produk pertanian pisang dan kelapa menjadi berbagai macam makanan olahan. Selama ini Kalurahan Argorejo memiliki hasil pertanian pisang yang melimpah tetapi penjualannya belum dalam bentuk makanan olahan. Sehingga tidak punya nilai ekonomi tinggi dan terkadang tidak bisa terserap oleh pasar, karena sifat pisang yang  mudah busuk. Maka dalam upaya meningkatkan daya jual dan memaksimalkan daya saing  produk pertanian perlu dilakukan pengolahan yang memiliki daya tarik bagi konsumen.

                Peserta sangat tertarik karena cara pengolahan yang dilakukan oleh narasumber merupakan suatu hal yang baru dan juga inovatif meski peralatan yang digunakan sangat biasa. Peserta dapat meniru dan mereplikasi kegiatan ini secara kelompok.

                Sedang untuk Kalurahan Wijirejo materi pelatihan adalah pengolahan produk pertanian mlinjo menjadi emping mlinjo. Jika selama ini emping mlinjo identik dengan meningkatnya  asam urat bagi orang yang mengkonsumsi maka dalam pelatihan ini peserta dikenalkan cara menetralisir zat purin dalam mlinjo sehingga konsumen nantinya tidak perlu takut lagi mengkonsumsi emping mlinjo. Bahan yang digunakan sebagai ramuan yang dapat menetralisir sat purin dalam mlinjo ternyata mudah didapat dari sekitar kita. Ramuan ini sekaligus juga sebagai variasi rasa dan pewarna alami emping mlinjo sehingga produk menjadi warna warni sebagai daya tarik konsumen.

                Membuat inovasi produk itu sesuatu yang membutuhkan kesungguhan, tetapi bagaimana produk itu bisa dibeli konsumen membutuhkan perjuangan dan kerja serius. Maka materi pelatihan juga dilengkapi tentang Manajemen Pemasaran dan Kiat Merebut Hati Konsumen. Semoga Bantul punya ikon baru produk unggulan…

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PKTD Untuk Kegiatan Kebun Buah Desa

                   Sesuai dengan kebijakan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam penggunaan Dana Desa tahun ...